Jumat, 31 Agustus 2012

Cerpen Remaja Terbaru 2012

Cinta Pertama


Aku bertemu ina saat masih duduk di bangku MTS, bagiku dia hanyalah teman biasa. Setiap hari aku berjumpa dan selalu bercanda ataupun bermain bersama. Tak terasa sudah 3 tahun berlalu, aku sekarang sudah berada dikelas 3 sama seperti ina, kebetulan selalma 3 tahun aku selalu berada dikelas yang sama, dan semakin lama aku melihat ataupun berada disampingnya aku merasa terdapat suatu kenyamanan yang tidak dapat aku rasakan bila berada disamping temanku yang lain. Dan terkadang aku merasa cemburu jika ada laki-laki lain yang mendekatinya.
Setelah menyelesaikan ujian akhir sekolah, aku dan teman-teman mengadakan perjalanan untuk menghilangkan stres ataupun kepenatan karena telah banyak menguras pikiran untuk ujian, aku berharap ina mau ikut dengan kami, tapi ternyata dia tidak mau ikut. Entah mengapa aku menjadi kesal dan sedih karena dia tidak ikut, aku berpikir apakah mungkin aku mencintainya. Memang aku belum pernah mencintai seseorang ataupun menjalin hubungan dengan orang lain, tapi aku acuhkan semua pikiran itu.
Tidak lama setelah kami pulang dari perjalanan, kamipun mengadakan acara perpisahan dengan teman-teman dan guru. Kemudian aku melihat ina dan bertanya, ”ina kamu mau melanjutkan sekolah dimana” tanyaku, ”mungkin aku akan sekolah ke luar riau”. Entah mengapa kali ini aku makin sedih setelah mendengar jawaban itu. Tak ingin rasanya aku berpisah jauh dengannya. Tapi perasaan itu masih ku tahan.
Beberpa bulan berikutnya aku sudah duduk di bangku SMA. Aku masih sering menghubungi ina melalui SMS ataupun menelponnya. Saat itu aku mulai berani mengatakan bahwa aku kangen dia, tapi aku belum berani mengatakan bahwa aku mencintainya. Hingga suatu saat ketika bulan ramadhan ia mengatakan bahwa dia akan pulang keriau, aku sangat senang ketika mendengar kabar itu. Terpikir dalam kepalaku inilah saatnya aku mengungkapkan perasaanku kepadanya.
Bulan ramadhan pun tiba, ina pun pulang, tapi sudah 2 minggu lamanya aku belum juga berjumpa dengannya. Aku hanya bisa menghubunginya melalui Hp saja. Hingga suatu hari aku mulai memberanikan diri mengungkapkan perasaanku kepadanya. ” ina sebenarnya selama ini aku sangan mencintaimu”, itulah kalimat yang aku kirimkan kepadanya melalui SMS, ”aku juga mencintaimu’ balasnya. Aku kaget setengah mati melihat balasan darinya. ”aku serius ina aku benar-benar mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?’ tanyaku kembali, ” sudahlah jangan bercanda ladi aku jadi geli mendengarnya” jawab ina. Aku tidak mengerti mengapa ina menganggap aku bercanda. Mungkin selama ini aku memang selalu bercanda kepadanya. ”ina aku tidak bercanda, aku serius, apakah kamu mau menjadi kekasihku” kali ini ina mungkin sudah merespon kata-kataku. ”aku tidak bisa menjawab sekarang” katanya. Akhirnya aku memberikan waktu kepadanya untuk berfikir.
Idul fitri pun tiba, tapi ina masih belum menjawab. Aku hanya bisa bersabar, hingga tidak lama dari itu teman-teman mengajakku untuk jalan-jalan. Ternyata ina ikut,dan aku sangat senang. Memang beda kelihatanya setelah aku mengatakan perasaanku kepadanya, tapi aku tidak peduli dengan semua itu.
Keesokkan harinya ternyata ina harus kembali pulang karena tidak lama lagg=gi dia akan masuk sekolah. Aku sangat sedih,selain karena dia akan pergi, juga karena dia belum menjawab pertanyaanku. Aku berfikir mungkin ina tidak menanggapi dan hanya menganggap aku bercanda.
            Tiba-tiba Hpku berbunyi,aku melihat sebuah pesan singkat dari ina ” bagaiman kalau kita coba jalani dulu” aku kaget,dan ku langsung bertanya kembali, ” ina apakah pesan ini berarti kau mau menjadi kekasih ku?” tanyaku. ” iya cerewet” balasnya. Melihat itu aku seperti melayang kelangit ketujuh. Aku sangat senang karena ina mau menjadi pacarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar